Berita Terkini

Makna Nuzulul Quran Bagi Penyelenggara Pemilu

Jakarta, kpu.go.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaitkan ceramah Nuzulul Quran yang disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 serta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. 

Empat tingkatan Iqra menurut dia juga bisa diterjemahkan dalam bentuk kemampuan seorang penyelenggara memahami regulasi, tugas dan kewajibannya menyelenggarakan pilkada maupun pemilu. "Iqra pertama UU 7/2017 dan Iqra kedua UU 10/2016, sudah khatam belum. Diregulasi dijelaskan untuk apa anda ada, kedua anda sudah jalankan belum Iqra," kata Arief diawal sambutannya di Ruang Sidang Utama KPU Senin (4/6/2018).

Arief juga tertarik dengan tingkatan Iqra tiga dan empat yang disebut telah melampaui proses pemahaman atau telah mencapai tingkat cinta sehingga memunculkan keikhlasan dalam beribadah. Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh penyelenggara yang selalu bekerja tanpa kenal waktu dan dituntut untuk bertugas mengikuti irama tahapan pemilihan. "Kedepan kita akan diuji tahapan pemilu yang berjalan saat datang masa cuti, 15-16 Juni ini penetapan DPS. Ujian pertama amalkan, kedua ikhlaskan, sudah sampai tahap ikhlas tidak," ucap Arief. 

Senada Ketua Bawaslu Abhan melihat Ramadan sebagai madrasah tempat belajar penyelenggara pemilu untuk lebih baik. Tiga nilai di Ramadan yang bisa diterapkan dalam penyelenggaraan pemilu seperti kejujuran, disiplin serta kesabaran. 

Kejujuran menurut dia sudah ditanamkan kuat pada ibadah puasa dimana hanya orang melaksanakan ibadah puasa serta Tuhannya yang tahu pahala yang dikerjakan. "Begitu juga di penyelenggaraan pilkada maupun pemilu kejujuran itu penting," kata Abhan. 

Adapun disiplin mengajarkan penyelenggara untuk taat pada waktu yang sudah ditentukan. Ibadah puasa melatih orang untuk tidak makan sejak subuh dan berakhir di azan maghrib. "Ini bagi penyelenggara punya nilai tersendiri, tertib tahapan," tuturnya. 

Sementara kesabaran dalam puasa melatih seseorang dari perilaku yang merugikan. "Kalau tidak sabar semua bisa kita habiskan, ini tantangan," tutup Abhan. (hupmas kpu dianR/foto: Ieam/ed diR)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,046 kali